updatecepat.web.id Kebakaran besar yang melanda kompleks apartemen Wang Fuk Court di distrik Tai Po, Hong Kong, menjadi salah satu tragedi paling mematikan di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Api berkobar di dua blok hunian bertingkat tinggi yang tengah menjalani renovasi besar-besaran. Peristiwa ini tidak hanya menelan puluhan korban jiwa, tetapi juga memicu penyelidikan hukum skala besar yang melibatkan pemerintah dan kepolisian Hong Kong.
Menurut laporan awal, sedikitnya 94 orang meninggal dunia akibat kejadian ini, dan ratusan lainnya masih belum ditemukan. Angka tersebut diperkirakan dapat terus bertambah seiring proses pencarian yang berlangsung di dalam reruntuhan bangunan. Musibah ini memperlihatkan betapa rentannya gedung-gedung yang sedang direnovasi terhadap risiko kebakaran besar, terutama ketika seluruh struktur ditutupi perancah bambu dan pelindung jaring hijau.
Api Tidak Terkendali Selama Lebih dari Satu Hari
Kebakaran berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Api terus membesar dan menyebar dari lantai ke lantai karena tiupan angin serta banyaknya material konstruksi yang mudah terbakar. Perancah bambu yang membungkus dua blok apartemen menjadi salah satu faktor yang mempercepat penyebaran api.
Upaya pemadaman dilakukan oleh ratusan petugas pemadam kebakaran. Mereka bekerja siang dan malam tanpa henti, berusaha menembus asap tebal dan struktur bangunan yang sudah melemah. Setelah lebih dari satu hari penuh, sebagian besar api akhirnya berhasil dikendalikan.
Namun, kondisi bangunan yang rusak berat menyulitkan tim untuk masuk lebih dalam. Banyak area yang tidak stabil dan berpotensi runtuh, sehingga proses pemadaman lanjutan dan pencarian korban harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Kerusakan Berat pada Dua Blok Utama
Kebakaran berfokus pada dua blok utama dari delapan menara yang terdapat di kompleks Wang Fuk Court. Blok-blok ini sedang dalam proses perbaikan besar saat kejadian berlangsung. Semua permukaan luar bangunan tertutup perancah bambu dan jaring hijau, metode umum yang digunakan dalam renovasi bangunan tinggi di Hong Kong.
Material ini dikenal sangat ringan dan fleksibel, tetapi mudah terbakar ketika terkena percikan api. Begitu api menyebar ke perancah, dinding luar bangunan berubah menjadi “jalur api vertikal”. Hal ini membuat petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan mengisolasi titik panas.
Di dalam gedung, asap tebal menghalangi visibilitas. Beberapa tangga dan koridor terkunci oleh runtuhan, membuat penghuni yang terjebak kesulitan mencari jalan keluar.
Temuan Korban dan Penyelamat yang Bertahan Hidup
Wakil Direktur Dinas Pemadam Kebakaran, Derek Armstrong Chan, menyatakan bahwa sebagian besar korban ditemukan di dua blok tersebut. Banyak korban diduga terjebak pada lantai menengah dan lantai atas, area yang paling sulit dijangkau tim penyelamat.
Meskipun situasinya sangat berat, petugas berhasil menemukan beberapa penghuni yang selamat. Salah satu penyintas ditemukan di tangga gedung, menunjukkan bahwa masih ada peluang menemukan orang yang bertahan hidup. Namun, Chan tidak merinci jumlah penyintas maupun kondisinya, karena proses identifikasi masih berlangsung.
Banyak keluarga kini menunggu di pusat bantuan darurat untuk mendapatkan kabar tentang anggota keluarga mereka. Pemerintah Hong Kong telah membuka hotline, posko informasi, dan layanan konseling psikologis bagi para korban dan keluarga.
Penahanan Pimpinan Perusahaan Konstruksi
Polisi Hong Kong bergerak cepat dalam penyelidikan. Tak lama setelah api mulai terkendali, mereka menangkap pimpinan sebuah perusahaan konstruksi yang terlibat dalam proyek renovasi gedung. Penangkapan ini dilakukan karena adanya dugaan kelalaian atau pelanggaran prosedur keselamatan selama proyek renovasi berlangsung.
Beberapa dugaan pelanggaran yang kini disorot antara lain:
- penggunaan material yang tidak aman,
- prosedur renovasi yang tidak memenuhi standar,
- kemungkinan korsleting listrik dari peralatan pekerja,
- dan kurangnya jalur evakuasi alternatif bagi penghuni.
Polisi menyatakan bahwa penyidikan akan terus diperluas, termasuk memeriksa kontraktor lain, mandor proyek, dan pihak manajemen gedung.
Proses Identifikasi Korban Masih Berlangsung
Salah satu tantangan terbesar saat ini adalah proses identifikasi jenazah. Banyak korban mengalami luka bakar berat, sehingga proses identifikasi harus dilakukan dengan metode khusus seperti pemeriksaan DNA dan kecocokan catatan medis.
Rumah sakit di Hong Kong telah mengaktifkan tim forensik tambahan untuk mempercepat identifikasi. Namun, proses ini tetap memakan waktu lama. Pemerintah meminta keluarga korban untuk bersabar dan memberikan dukungan moral kepada para penyintas.
Fokus pada Keselamatan Bangunan di Hong Kong
Tragedi ini menimbulkan diskusi luas mengenai standar keselamatan bangunan di Hong Kong, terutama terkait penggunaan perancah bambu yang masih lazim digunakan dalam renovasi gedung tinggi. Meskipun teknik ini sudah dipakai selama puluhan tahun, kebakaran kali ini menyoroti kelemahan fatal yang dapat muncul ketika struktur bangunan dibungkus material mudah terbakar.
Banyak pakar konstruksi meminta pemerintah meninjau kembali regulasi keselamatan renovasi gedung, termasuk penggunaan material pelindung luar yang lebih tahan api dan prosedur evakuasi penghuni selama renovasi berlangsung. Pemerintah Hong Kong menyatakan akan mengevaluasi seluruh kebijakan renovasi gedung setelah investigasi selesai.
Penutup: Kasus Masih Berkembang
Kebakaran Wang Fuk Court masih menjadi fokus perhatian dunia internasional. Dengan korban tewas mencapai puluhan dan ratusan orang masih dicari, penyelidikan akan berlangsung lama. Penangkapan pimpinan perusahaan konstruksi menandai dimulainya proses hukum yang kemungkinan akan membuka lebih banyak fakta baru.
Masyarakat Hong Kong menuntut jawaban, sementara petugas pemadam dan tim penyelamat masih bekerja di tengah reruntuhan. Tragedi ini menjadi pengingat keras bahwa keselamatan penghuni harus menjadi prioritas utama dalam setiap proyek pembangunan dan renovasi.

Cek Juga Artikel Dari Platform revisednews.com

More Stories
Gubernur di Sejumlah Daerah Serentak Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
GPIBK Getsemani Seasa Rayakan Pentahbisan Pastori dan HUT Gereja ke 11 Dengan Sukacita Besar
Unhas Juara Umum Pimnas 2025: Daftar 10 Kampus Terbaik Tahun Ini