updatecepat – Momentum Hari Kesaktian Pancasila tahun ini diwarnai peristiwa penting ketika sejumlah mantan jemaah Negara Islam Indonesia (NII) menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Acara ini menjadi simbol kuat bahwa nilai kebangsaan dan ideologi Pancasila masih mampu merangkul kembali mereka yang sebelumnya terjerumus dalam paham menyimpang.
- Ikrar Kesetiaan di Momen Bersejarah
Para eks jemaah NII berkumpul dalam sebuah upacara khusus bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober. Mereka dengan lantang mengucapkan sumpah setia kepada NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara. Prosesi ini bukan hanya simbolik, tetapi juga mengandung pesan moral bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan untuk kembali ke jalan kebangsaan. Pemilihan momen ini dinilai tepat karena bertepatan dengan peringatan atas kokohnya Pancasila dalam menghadapi berbagai ancaman ideologi yang ingin menggoyahkan negara. - Perjalanan Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi
Keputusan eks jemaah NII untuk kembali setia kepada NKRI tidak datang begitu saja. Sebagian dari mereka mengaku sempat mengalami kebimbangan antara mengikuti ajaran kelompok atau kembali ke masyarakat umum. Dengan adanya pembinaan, pendekatan persuasif dari aparat, tokoh agama, dan masyarakat, mereka akhirnya tersadar bahwa ideologi radikal tidak memberi jalan keluar yang nyata. Kesaksian mereka menjadi bukti bahwa dialog dan pendekatan humanis lebih efektif dalam mengembalikan individu dari kelompok ekstrem ke pangkuan bangsa. - Peran Pemerintah dan Aparat Keamanan
Proses ikrar setia ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, serta lembaga pembinaan deradikalisasi. Upaya yang dilakukan tidak sekadar memutus hubungan eks jemaah dengan jaringan lama, tetapi juga membekali mereka dengan wawasan kebangsaan dan keterampilan hidup baru. Program ini menekankan pentingnya pencegahan dengan cara memberi pemahaman, bukan hanya penindakan. Pemerintah berharap langkah ini dapat menjadi contoh bahwa deradikalisasi membutuhkan kesabaran dan strategi menyeluruh, tidak bisa instan. - Respon Masyarakat dan Tokoh Agama
Masyarakat sekitar menyambut baik ikrar setia para eks jemaah NII. Tokoh agama menekankan bahwa pintu taubat selalu terbuka, dan NKRI tidak menolak siapa pun yang ingin kembali ke jalan kebangsaan. Dukungan ini penting agar mantan jemaah tidak merasa terasing setelah melepas ikatan dengan kelompok lamanya. Dengan adanya penerimaan dari lingkungan sosial, mereka berkesempatan membangun kembali kehidupan yang lebih produktif. Para tokoh agama juga menegaskan bahwa agama sejati tidak pernah bertentangan dengan cinta tanah air, sehingga kembali ke NKRI adalah langkah yang benar. - Makna bagi Keutuhan Bangsa
Ikrar setia eks jemaah NII memiliki makna strategis bagi keutuhan bangsa. Pertama, hal ini menegaskan kembali ketangguhan Pancasila sebagai ideologi pemersatu yang mampu mengatasi segala bentuk ancaman. Kedua, peristiwa ini memberi harapan bahwa upaya deradikalisasi bisa berhasil jika dilakukan dengan pendekatan tepat. Ketiga, momentum ini menjadi pengingat bagi generasi muda agar tidak mudah terjebak dalam bujuk rayu ideologi radikal yang menjanjikan surga semu. Dengan kembalinya para eks jemaah, NKRI memperoleh kekuatan tambahan dalam menghadapi ancaman perpecahan di masa depan.
Peristiwa ikrar setia para eks jemaah NII di Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya seremoni, melainkan perwujudan nyata dari semangat rekonsiliasi dan persatuan bangsa. Ia menjadi pengingat bahwa meski ideologi menyimpang dapat memikat sebagian orang, pada akhirnya Pancasila tetap berdiri tegak sebagai dasar negara yang kokoh. Semangat ini diharapkan terus menyebar, sehingga Indonesia semakin kuat menghadapi segala tantangan zaman.

More Stories
Harga Emas Perhiasan Hari Ini 8 Oktober 2025 Naik Tipis
Ramalan Keberuntungan Rabu 8 Oktober 2025 untuk 12 Zodiak
Tips Pagi Produktif: Rahasia Menjaga Semangat Kerja Harian