December 7, 2025

UpdateCepat

Informasi Terbaru, Akurat, dan Eksklusif

Gubernur Gorontalo Tindak Cepat Aduan Warga Terdampak Revitalisasi Danau Limboto

updatecepat.web.id Pemerintah Provinsi Gorontalo kembali menjadi sorotan setelah puluhan warga yang tergabung dalam forum pemilik lahan dan petani terdampak revitalisasi Danau Limboto menyampaikan aduan secara langsung kepada Gubernur. Mereka mengeluhkan lahan pertanian yang kini tergenang air akibat proyek tersebut sehingga tidak bisa lagi digunakan untuk bercocok tanam.

Kehadiran warga ke rumah dinas gubernur merupakan bentuk keputusasaan setelah berbagai upaya yang mereka tempuh sebelumnya tidak membuahkan hasil. Mereka berharap pemerintah provinsi segera memberikan solusi konkret, terutama terkait kompensasi atau ganti rugi yang belum terealisasi hingga kini.


Keluhan Warga: Lahan Tergenang dan Tak Bisa Digarap

Salah satu perwakilan masyarakat mengatakan bahwa sebagian besar lahan yang terdampak revitalisasi sebenarnya telah memiliki sertifikat resmi dan alas hak yang sah secara hukum. Warga juga menegaskan bahwa mereka tetap memenuhi kewajiban membayar pajak setiap tahun, meski lahan tersebut sudah tidak bisa dimanfaatkan untuk pertanian.

“Sudah bertahun-tahun kami tidak bisa menanam padi karena air dari danau meluap ke lahan kami. Padahal lahan itu dulu produktif dan menjadi sumber penghidupan keluarga,” ungkap salah satu petani.

Menurut warga, sejak proses revitalisasi Danau Limboto dimulai, area yang sebelumnya berfungsi sebagai sawah dan ladang berubah menjadi perairan dangkal. Kondisi ini membuat mereka kehilangan mata pencaharian utama. Tidak sedikit keluarga yang terpaksa beralih pekerjaan atau bahkan meninggalkan lahan mereka karena sudah tidak bisa ditanami.


Upaya Warga Mencari Solusi

Sebelum mendatangi gubernur, warga telah berulang kali menyuarakan aspirasi mereka melalui berbagai jalur. Mereka pernah mengadakan rapat dengar pendapat dengan DPRD Provinsi Gorontalo, melakukan audiensi dengan Balai Wilayah Sungai, hingga menggelar aksi damai menuntut kejelasan ganti rugi.

Namun, berbagai pertemuan itu belum menghasilkan keputusan final. Proses administrasi dianggap terlalu lambat dan saling tumpang tindih antarinstansi. Hal inilah yang membuat warga memutuskan untuk langsung bertemu gubernur sebagai harapan terakhir mereka.

“Harapan kami tinggal pada pak gubernur. Kami percaya beliau bisa menjadi penengah dan memberi solusi atas persoalan yang sudah lama berlarut,” ujar seorang warga yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.


Respons Cepat dari Gubernur Gusnar Ismail

Menanggapi aduan warga, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail langsung memberikan tanggapan positif. Ia berjanji akan menindaklanjuti keluhan tersebut dengan langkah nyata dan segera mengoordinasikan instansi terkait.

“Kami akan memanggil BPN, Balai Sungai, Dinas PU, serta perwakilan masyarakat untuk meninjau ulang batas-batas lahan yang terdampak proyek revitalisasi. Masalah ini tidak bisa diselesaikan secara sepihak, harus melalui kajian bersama,” ujar Gubernur.

Langkah cepat ini mendapat apresiasi dari warga. Mereka menilai sikap terbuka gubernur menjadi angin segar setelah sekian lama menunggu kepastian. Bagi masyarakat, kunjungan mereka kali ini bukan sekadar penyampaian keluhan, tetapi juga simbol kepercayaan bahwa pemerintah masih mau mendengar suara rakyat kecil.


Instruksi Pemetaan Ulang Lahan

Tak berhenti pada pernyataan, Gubernur Gusnar juga langsung menginstruksikan Kepala Dinas PUPR Provinsi Gorontalo untuk segera melakukan pemetaan ulang terhadap lahan warga yang tergenang. Pemetaan ini akan melibatkan tim teknis dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar hasilnya akurat dan bisa menjadi dasar hukum bagi proses selanjutnya.

Pemerintah daerah berencana menggunakan teknologi citra satelit dan survei lapangan untuk memastikan batas koordinat setiap bidang tanah. Dengan cara ini, diharapkan tidak ada lagi sengketa lahan atau tumpang tindih klaim kepemilikan.

“Langkah pertama adalah memastikan data. Setelah itu baru kita bicara soal ganti rugi dan kebijakan lanjutan. Kami ingin semuanya transparan dan sesuai aturan,” tegas Gubernur Gusnar.


Harapan Baru untuk Petani Terdampak

Sikap responsif pemerintah daerah ini memberikan harapan baru bagi para petani yang selama ini merasa terpinggirkan. Mereka berharap proses pemetaan bisa segera selesai dan dilanjutkan dengan pembayaran kompensasi yang adil.

Selain itu, warga juga meminta agar pemerintah meninjau kembali sistem pengendalian air di sekitar danau. Mereka menilai, jika aliran air dapat diatur dengan baik, sebagian lahan mungkin masih bisa diselamatkan untuk dijadikan lahan produktif.

“Kalau air bisa dikendalikan, kami masih bisa menanam palawija atau jagung. Kami tidak ingin semuanya tenggelam sia-sia,” kata seorang petani lainnya.


Revitalisasi dan Dilema Ekologis

Proyek revitalisasi Danau Limboto sejatinya bertujuan untuk menjaga ekosistem danau yang selama ini mengalami pendangkalan. Pemerintah berharap upaya ini dapat mengatasi banjir dan meningkatkan kualitas lingkungan. Namun di sisi lain, proyek tersebut juga berdampak langsung pada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan danau.

Pakar lingkungan menilai bahwa revitalisasi semestinya memperhatikan keseimbangan antara kepentingan ekologis dan sosial. Masyarakat yang terdampak seharusnya mendapatkan kompensasi yang layak dan dilibatkan dalam setiap tahap perencanaan. Tanpa pendekatan humanis, proyek sebesar apa pun bisa menimbulkan konflik baru.


Penutup: Dialog dan Aksi Nyata

Pertemuan antara warga dan Gubernur Gorontalo menjadi contoh positif bagaimana dialog bisa membuka jalan penyelesaian. Masyarakat tidak hanya butuh janji, tetapi juga tindakan nyata yang memberikan keadilan bagi semua pihak.

Sikap cepat tanggap Gubernur Gusnar Ismail menunjukkan bahwa pemerintah daerah masih memegang komitmen untuk berpihak pada rakyat. Kini, masyarakat menunggu hasil dari pemetaan lahan dan tindak lanjut kebijakan yang bisa mengembalikan hak mereka.

Artikel ini menjadi pengingat bahwa pembangunan dan pelestarian lingkungan harus selalu berjalan seimbang dengan kesejahteraan masyarakat. Revitalisasi Danau Limboto bukan hanya proyek fisik, tetapi juga ujian empati dan keberpihakan terhadap mereka yang hidup di sekitarnya.

Cek Juga Artikel Dari Platform outfit.web.id