August 27, 2025

UpdateCepat

Informasi Terbaru, Akurat, dan Eksklusif

Beragam Identitas di Depok, Dandim Tekankan Persatuan Bangsa

updatecepat – Kota Depok dikenal sebagai salah satu daerah penyangga ibu kota yang sangat dinamis. Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah dan latar belakang masyarakat yang beragam, Depok mencerminkan wajah Indonesia yang plural. Kondisi inilah yang mendorong Komandan Distrik Militer (Dandim) 0508/Depok, Letkol Arm Teguh Nugroho, menekankan pentingnya menjaga persatuan bangsa di tengah perbedaan identitas.

Depok Miniatur Indonesia

Sebagai kota metropolitan yang berkembang pesat, Depok dihuni oleh masyarakat dari berbagai suku, agama, dan budaya. Penduduk asli Betawi bercampur dengan warga pendatang dari Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua. Belum lagi keberadaan komunitas mahasiswa dari luar daerah yang menimba ilmu di Universitas Indonesia dan kampus lainnya.

“Depok ini ibarat miniatur Indonesia. Semua ada di sini. Karena itu, persatuan harus selalu dijaga agar perbedaan tidak menjadi pemecah, melainkan kekuatan,” kata Dandim saat menghadiri kegiatan kebangsaan di Balai Kota Depok.

Pentingnya Semangat Kebangsaan

Dalam kesempatan tersebut, Dandim menegaskan bahwa masyarakat perlu memiliki kesadaran kebangsaan yang tinggi. Menurutnya, globalisasi dan arus informasi yang cepat sering kali membuat sebagian orang mudah terpengaruh isu provokatif di media sosial.

“Jika tidak ada filter, perbedaan bisa dimanfaatkan pihak-pihak tertentu untuk memecah belah. Karena itu, kita harus kuat dalam kebersamaan dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan kelompok,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan sebagai fondasi dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan memegang teguh Pancasila, setiap warga dapat hidup berdampingan secara damai tanpa memandang latar belakang.

Peran Masyarakat dan Generasi Muda

Dandim menekankan peran generasi muda, khususnya mahasiswa, pelajar, dan komunitas kreatif di Depok. Mereka dianggap sebagai motor penggerak yang bisa menularkan semangat toleransi dan nasionalisme.

“Anak muda sekarang punya pengaruh besar, terutama di media sosial. Kalau mereka bisa menyebarkan pesan persatuan, dampaknya akan luar biasa bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga aparatur pemerintah juga diminta aktif menjaga harmonisasi. Dialog lintas budaya dan kegiatan sosial bersama diyakini bisa mempererat hubungan antarwarga.

Warga Menyambut Positif

Pesan yang disampaikan Dandim mendapat sambutan positif dari masyarakat. Beberapa warga menilai bahwa suasana Depok memang membutuhkan penguatan rasa kebangsaan, mengingat kotanya sangat heterogen.

“Saya setuju sekali, kita di Depok ini campur-campur. Kalau tidak ada kesadaran untuk saling menghargai, bisa rawan gesekan. Jadi penting sekali kalau aparat mengingatkan soal persatuan,” ujar Siti Nurjanah, seorang guru sekolah dasar di Pancoran Mas.

Hal senada disampaikan oleh Adi, seorang mahasiswa UI. Ia menilai pesan kebangsaan harus terus digaungkan agar generasi muda tidak lupa jati diri bangsa. “Kita jangan sampai terjebak pada perbedaan. Justru keberagaman itu yang membuat Indonesia kuat,” katanya.

Depok Kondusif, Harus Terjaga

Meski beragam, Depok selama ini dikenal cukup kondusif. Tidak banyak konflik besar yang terjadi, meski perbedaan latar belakang warganya sangat menonjol. Pemerintah kota bersama aparat TNI-Polri dinilai mampu menjaga stabilitas dengan mengedepankan pendekatan dialogis.

Namun, Dandim mengingatkan agar masyarakat tidak terlena. “Kondisi kondusif harus dirawat. Jangan sampai lengah, karena potensi gesekan bisa muncul kapan saja jika tidak ada komitmen menjaga persatuan,” pesannya.

Penutup

Pesan Dandim Depok tentang pentingnya menjaga persatuan bangsa di tengah beragam identitas menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat. Di tengah derasnya arus globalisasi, identitas lokal, suku, maupun agama seharusnya tidak menjadi sekat pemisah, melainkan kekayaan yang memperkuat Indonesia.

Depok, dengan segala keberagamannya, dapat menjadi contoh kota yang inklusif dan toleran. Selama warganya terus menjunjung persaudaraan, maka semboyan Bhinneka Tunggal Ika akan tetap hidup dalam keseharian.