updatecepat – Pameran dagang terbesar Indonesia, Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, resmi dibuka pada Rabu, 15 Oktober 2025. Pada hari pertama penyelenggaraan, nilai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ekspor mencapai USD 9,98 miliar, menandai capaian positif di tengah optimisme pemulihan ekonomi global.
Acara yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang, ini dibuka oleh Menteri Perdagangan bersama sejumlah pejabat tinggi negara dan perwakilan pelaku usaha internasional. TEI 2025 menjadi ajang penting untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam perdagangan global.
1. Nilai Transaksi Meningkat Signifikan
Dalam laporan resmi Kementerian Perdagangan, total nilai MoU ekspor yang tercatat pada hari pertama mencapai USD 9,98 miliar atau sekitar Rp160 triliun. Angka ini meningkat hampir 15 persen dibandingkan capaian hari pertama pada TEI tahun sebelumnya.
Kesepakatan dagang tersebut melibatkan lebih dari 200 perusahaan Indonesia dengan mitra dagang dari 50 negara, termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, Uni Emirat Arab, Jepang, dan beberapa negara Afrika. Produk yang paling banyak diminati antara lain komoditas pertanian, furnitur, tekstil, produk halal, serta barang elektronik.
Peningkatan nilai ekspor ini menunjukkan kepercayaan mitra internasional terhadap kualitas produk dalam negeri dan daya saing industri Indonesia di pasar global.
2. Fokus pada Produk Bernilai Tambah dan Berkelanjutan
TEI 2025 menampilkan lebih dari 1.000 stan peserta dari berbagai sektor, dengan tema besar “Sustainable Trade for Global Growth”. Fokus utama tahun ini adalah memperkenalkan produk bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan.
Pemerintah mendorong pelaku usaha untuk beralih dari ekspor bahan mentah menuju produk olahan berkelanjutan. Misalnya, produk pertanian yang sudah dikemas modern, produk kayu bersertifikasi legalitas, serta fesyen berbahan daur ulang. Pendekatan ini sejalan dengan tren perdagangan global yang semakin memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan rantai pasok.
3. Dukungan Pemerintah terhadap Pelaku UMKM
Salah satu sorotan TEI 2025 adalah partisipasi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang kini mendapatkan porsi lebih besar dalam pameran. Pemerintah menyediakan paviliun khusus bagi UMKM unggulan daerah untuk menampilkan produk inovatif dan berorientasi ekspor.
Wakil Menteri Perdagangan menyampaikan bahwa UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional. Oleh karena itu, dukungan berupa pelatihan ekspor, akses pembiayaan, serta promosi internasional terus ditingkatkan. “Kami ingin UMKM Indonesia naik kelas dan mampu bersaing di pasar dunia,” ujarnya.
Dengan partisipasi aktif UMKM, diharapkan kontribusi sektor ini terhadap ekspor nonmigas nasional dapat meningkat signifikan pada tahun mendatang.
4. Antusiasme Pembeli Internasional dan Potensi Kerja Sama Baru
Hari pertama TEI 2025 mencatat kehadiran lebih dari 10.000 pengunjung, termasuk delegasi pembeli dari berbagai negara. Banyak di antara mereka yang langsung menandatangani kontrak pembelian atau perjanjian kerja sama jangka panjang dengan perusahaan Indonesia.
Selain transaksi dagang, beberapa negara juga menyampaikan minat untuk membangun fasilitas produksi bersama (joint venture) di Indonesia, terutama di sektor energi hijau, teknologi informasi, dan industri pangan olahan.
Hal ini menunjukkan bahwa TEI bukan sekadar ajang pameran, tetapi juga wadah strategis untuk memperluas jaringan bisnis dan investasi lintas negara.
5. Harapan dan Prospek ke Depan
Menteri Perdagangan dalam sambutannya menyampaikan rasa optimis bahwa capaian hari pertama TEI 2025 menjadi sinyal kuat bagi peningkatan kinerja ekspor nasional. Ia menargetkan total transaksi selama lima hari penyelenggaraan dapat menembus USD 20 miliar.
Pemerintah juga berkomitmen menjaga iklim investasi yang kondusif dan mempercepat transformasi digital ekspor. Dengan dukungan infrastruktur, logistik, dan kebijakan yang ramah usaha, Indonesia diharapkan mampu memperkuat peran sebagai hub perdagangan Asia Tenggara.
Kesimpulan
Hari pertama Trade Expo Indonesia 2025 mencatat capaian luar biasa dengan total MoU ekspor mencapai USD 9,98 miliar. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari ketahanan dan daya saing produk Indonesia di pasar internasional.
Melalui dukungan pemerintah, kolaborasi pelaku usaha, dan peningkatan kualitas produk berkelanjutan, TEI 2025 tidak hanya menjadi ajang transaksi, tetapi juga simbol optimisme baru bagi masa depan perdagangan Indonesia di kancah global.


More Stories
Gubernur di Sejumlah Daerah Serentak Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
GPIBK Getsemani Seasa Rayakan Pentahbisan Pastori dan HUT Gereja ke 11 Dengan Sukacita Besar
Unhas Juara Umum Pimnas 2025: Daftar 10 Kampus Terbaik Tahun Ini