November 17, 2025

UpdateCepat

Informasi Terbaru, Akurat, dan Eksklusif

Kemendag Buka Akses Ekspor Kuliner Indonesia ke 5 Negara

updatecepat – Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi mengumumkan pembukaan akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara. Langkah ini menjadi kabar baik bagi pelaku usaha kuliner dan industri makanan dalam negeri yang ingin memperluas pasar ke kancah internasional. Program ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor nonmigas sekaligus memperkuat citra Indonesia sebagai negara dengan kekayaan kuliner yang mendunia.

1. Lima Negara Tujuan Ekspor Baru
Dalam keterangan resmi, Kemendag menyebut lima negara tujuan ekspor kuliner tersebut meliputi Jepang, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Australia, dan Amerika Serikat. Pemilihan negara-negara ini didasarkan pada potensi pasar yang besar terhadap produk makanan khas Asia, termasuk kuliner Indonesia yang semakin dikenal karena cita rasanya yang kaya rempah dan autentik.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan hasil negosiasi panjang, mencakup standarisasi mutu, izin edar, hingga sertifikasi halal dan keamanan pangan. Pemerintah memastikan bahwa produk yang diekspor sudah memenuhi persyaratan internasional, sehingga mampu bersaing di pasar global.

2. Fokus pada Produk Siap Saji dan Bumbu Instan
Pada tahap awal, ekspor akan difokuskan pada produk kuliner siap saji, bumbu instan, dan makanan beku. Produk-produk ini dianggap memiliki daya tahan tinggi dan sesuai dengan gaya hidup masyarakat luar negeri yang serba praktis.

Beberapa produk yang telah disetujui untuk diekspor antara lain rendang siap saji, sambal kemasan, mie instan premium, dan sate beku. Produk tersebut merupakan hasil kurasi dari puluhan UMKM kuliner di berbagai daerah yang telah mengikuti program pembinaan ekspor dari Kemendag dan Badan Ekonomi Kreatif.

3. Dampak Ekonomi bagi UMKM dan Daerah
Kemendag menegaskan bahwa pembukaan akses ekspor ini akan memberikan dampak besar bagi UMKM kuliner daerah. Banyak pelaku usaha kecil yang sebelumnya hanya menjual produk di pasar lokal kini berpeluang memperluas jangkauan ke luar negeri.

Pemerintah juga memberikan pendampingan, pelatihan digital marketing, serta bantuan sertifikasi internasional agar pelaku usaha dapat memenuhi permintaan pasar global. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kontribusi sektor kuliner terhadap ekspor nonmigas nasional dalam beberapa tahun mendatang.

4. Strategi Promosi dan Diplomasi Kuliner
Selain ekspor langsung, Kemendag juga menggencarkan diplomasi kuliner melalui pameran internasional dan festival makanan Indonesia di berbagai negara. Acara seperti Indonesian Food Week di Tokyo dan Taste of Nusantara di Dubai dijadwalkan menjadi bagian dari strategi promosi untuk memperkenalkan kuliner khas Indonesia kepada dunia.

Program diplomasi ini bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan nilai ekspor, tetapi juga memperkuat identitas kuliner Indonesia lewat kampanye “Indonesia Spice Up the World”. Dengan promosi terpadu, pemerintah berharap produk kuliner nasional semakin dikenal dan diminati masyarakat global.

5. Harapan dan Tantangan ke Depan
Menteri Perdagangan menegaskan bahwa keberhasilan ekspor kuliner tidak hanya bergantung pada perjanjian dagang, tetapi juga pada konsistensi kualitas dan inovasi rasa. Pelaku usaha diimbau untuk menjaga mutu bahan baku, kemasan, serta kebersihan produksi agar mampu mempertahankan kepercayaan pasar internasional.

Meski peluang terbuka lebar, tantangan seperti biaya logistik, rantai pasok, dan regulasi tiap negara masih menjadi pekerjaan rumah. Pemerintah berkomitmen memperkuat dukungan melalui fasilitas ekspor, kerja sama dengan distributor global, dan insentif bagi UMKM yang berhasil menembus pasar luar negeri.

Kesimpulan
Pembukaan akses ekspor kuliner Indonesia ke lima negara oleh Kemendag menandai langkah besar bagi promosi dan perluasan pasar produk lokal. Selain memberi peluang ekonomi bagi UMKM, kebijakan ini juga memperkenalkan kekayaan cita rasa nusantara ke dunia internasional.

Dengan dukungan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, kuliner Indonesia berpotensi menjadi salah satu kekuatan ekonomi kreatif yang diakui global. Kini, saatnya bumbu dan rasa khas nusantara melangkah lebih jauh—dari dapur Indonesia menuju meja makan dunia.