updatecepat – Harga emas perhiasan di pasar domestik pada Selasa, 8 Oktober 2025, tercatat mengalami kenaikan tipis setelah sempat stagnan selama dua hari berturut-turut. Berdasarkan data dari sejumlah toko emas dan platform perdagangan logam mulia, harga emas perhiasan naik sekitar Rp3.000 hingga Rp5.000 per gram, mengikuti tren penguatan harga emas dunia.
Kenaikan ini dipengaruhi oleh faktor global, terutama pergerakan dolar AS yang melemah dan meningkatnya permintaan emas fisik di kawasan Asia menjelang musim festival dan pernikahan. Di sisi lain, ketidakpastian ekonomi global dan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan industri manufaktur turut membuat investor kembali melirik emas sebagai aset lindung nilai.
Menurut data terbaru dari Asosiasi Pedagang Emas Indonesia (APEI), harga rata-rata emas perhiasan 24 karat di wilayah Jakarta dan sekitarnya kini berada di kisaran Rp1.192.000 per gram, naik dari posisi sebelumnya di Rp1.188.500 per gram. Sementara untuk emas kadar 22 karat, harga berada di kisaran Rp1.090.000 per gram, tergantung model dan biaya pembuatan (ongkos).
Kenaikan Dipicu Sentimen Global
Pengamat komoditas, Rizky Kurniawan, menjelaskan bahwa kenaikan tipis harga emas ini merupakan respons dari pasar terhadap perkembangan situasi ekonomi internasional. Ia menilai bahwa harga emas dunia yang bergerak di level USD 2.412 per troy ounce menjadi sinyal positif bagi pelaku industri emas perhiasan di Indonesia.
“Dolar AS yang mulai melemah karena ekspektasi penurunan suku bunga The Fed membuat investor global kembali ke aset aman seperti emas. Hal ini ikut mendongkrak harga di pasar lokal, meski belum terlalu signifikan,” kata Rizky.
Ia juga menambahkan bahwa permintaan emas fisik di negara-negara seperti India dan Tiongkok sedang meningkat menjelang akhir tahun. “Musim pernikahan dan festival di Asia biasanya selalu mendorong konsumsi perhiasan emas. Itu sebabnya harga mulai bergerak naik meski belum tajam,” ujarnya.
Pasar Domestik Mulai Ramai Lagi
Di pasar lokal, pedagang emas perhiasan mengaku mulai merasakan peningkatan penjualan setelah beberapa minggu terakhir cenderung sepi. Salah satu pemilik toko emas di Pasar Cikini, Yanti Suryani, mengatakan bahwa pembeli kini mulai aktif kembali, terutama untuk kebutuhan pesta dan mahar pernikahan.
“Harga memang naik sedikit, tapi belum terlalu memberatkan. Justru banyak yang beli karena khawatir minggu depan bisa naik lagi,” ujarnya.
Menurut Yanti, model emas yang paling diminati saat ini adalah perhiasan 23 karat dengan desain minimalis dan kalung berornamen etnik modern. Ia menilai tren tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya minat masyarakat terhadap produk lokal yang menggabungkan unsur tradisional dan modern.
Antam dan UBS Juga Naik
Kenaikan juga terjadi pada harga emas batangan Antam dan UBS. Berdasarkan data dari logammulia.com, harga emas batangan Antam 1 gram kini dijual di kisaran Rp1.226.000, naik Rp4.000 dibandingkan hari sebelumnya. Sedangkan emas UBS 1 gram dipatok di harga Rp1.210.000.
Harga buyback atau pembelian kembali oleh Antam juga naik menjadi Rp1.109.000 per gram, menandakan sentimen positif di kalangan investor domestik.
“Biasanya, jika harga emas batangan bergerak naik, pasar perhiasan akan ikut terimbas. Tapi untuk perhiasan, faktor ongkos pembuatan tetap jadi penentu utama,” jelas Rizky.
Potensi Masih Naik Minggu Ini
Sejumlah analis memperkirakan bahwa harga emas masih berpotensi menguat dalam beberapa hari ke depan. Hal ini seiring meningkatnya spekulasi bahwa Bank Sentral AS (The Federal Reserve) akan mulai menurunkan suku bunga acuan pada kuartal terakhir 2025.
Menurut laporan lembaga riset Bloomridge Metals, permintaan emas global diperkirakan naik 8% pada Oktober hingga Desember 2025. Indonesia, sebagai salah satu pasar perhiasan terbesar di Asia Tenggara, diyakini akan ikut terdorong.
“Jika sentimen global tetap mendukung dan rupiah tidak terlalu melemah terhadap dolar, harga emas dalam negeri bisa menembus Rp1,2 juta per gram dalam waktu dekat,” ujar Rizky.
Tips untuk Konsumen
Bagi masyarakat yang ingin membeli emas perhiasan, para ahli menyarankan untuk memperhatikan kadar karat, kadar logam campuran, dan biaya pembuatan sebelum membeli. Selain itu, simpan nota pembelian karena menjadi bukti penting saat menjual kembali.
“Emas tetap menjadi investasi jangka panjang yang aman. Namun, pembeli harus bijak, karena harga perhiasan berbeda dengan emas batangan—ada nilai seni dan biaya produksi di dalamnya,” tutur Yanti.
Dengan pergerakan yang stabil dan tren pembelian yang kembali meningkat, pasar emas perhiasan domestik menunjukkan tanda-tanda positif. Kenaikan harga tipis ini bisa menjadi awal dari penguatan menjelang akhir tahun, di tengah situasi global yang masih penuh ketidakpastian.

More Stories
Prediksi Skor Timnas vs Arab Saudi, Asa Menuju Piala Dunia
Ramalan Keberuntungan Rabu 8 Oktober 2025 untuk 12 Zodiak
Tips Pagi Produktif: Rahasia Menjaga Semangat Kerja Harian