Kondisi Terbaru Pekerja Terpapar Radioaktif di Cikande

updatecepat – Seorang pekerja di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten, dilaporkan terpapar zat radioaktif pada awal pekan ini. Pemerintah daerah bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) segera turun tangan untuk menangani insiden tersebut dan memastikan kondisi korban serta keamanan lingkungan sekitar.

1. Kronologi Kejadian

Insiden bermula saat seorang pekerja teknisi di salah satu perusahaan pengolahan logam melakukan perawatan alat ukur industri yang diduga mengandung bahan radioaktif. Menurut laporan awal, terjadi kebocoran kecil pada alat tersebut sehingga menimbulkan paparan radiasi pada area kerja.

Rekan kerja yang berada di lokasi segera melaporkan kejadian itu ke pihak manajemen dan tim keselamatan industri. Dalam waktu singkat, lokasi kejadian dikosongkan dan akses menuju area tersebut ditutup untuk sementara guna mencegah paparan lebih lanjut.

2. Kondisi Korban dan Penanganan Medis

Korban yang terpapar langsung telah dibawa ke RSUD dr. Drajat Prawiranegara, Serang, untuk mendapatkan pemeriksaan medis mendalam. Berdasarkan hasil observasi sementara, korban mengalami gejala awal berupa mual, pusing, dan iritasi kulit ringan di area tangan dan wajah.

Tim medis menyatakan kondisi korban stabil dan dalam pengawasan ketat, sementara sampel darah dan jaringan tubuh dikirim ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut. Dokter memastikan tidak ada tanda-tanda paparan radiasi berat sejauh ini, namun pemantauan akan terus dilakukan selama beberapa hari ke depan.

3. Tindakan Pemerintah dan BAPETEN

Menanggapi kejadian ini, BAPETEN segera mengirim tim investigasi ke lokasi untuk melakukan pengukuran tingkat radiasi dan memeriksa sumber bahan radioaktif yang digunakan perusahaan tersebut.

Menurut keterangan resmi, tingkat radiasi di area sekitar masih dalam batas aman, dan tidak ada penyebaran zat berbahaya ke lingkungan luar. Meski demikian, alat yang bocor telah diamankan dan disegel untuk pemeriksaan laboratorium.

Selain itu, Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serang juga dilibatkan dalam penyelidikan untuk memastikan kepatuhan perusahaan terhadap protokol keselamatan kerja berbasis radiasi.

4. Respons Perusahaan dan Masyarakat

Pihak perusahaan menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini dan menegaskan bahwa mereka telah mengikuti prosedur darurat sesuai standar keselamatan industri. Perusahaan juga berjanji akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban dan memperketat prosedur keamanan di seluruh area kerja yang menggunakan peralatan berpotensi radioaktif.

Sementara itu, masyarakat sekitar kawasan industri Cikande sempat merasa khawatir, namun BAPETEN menegaskan bahwa tidak ada ancaman radiasi bagi warga. Pemerintah daerah juga telah mengadakan sosialisasi singkat untuk menenangkan warga dan memastikan situasi tetap terkendali.

5. Evaluasi dan Langkah Pencegahan ke Depan

Insiden ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan dunia industri, terutama terkait penerapan standar keselamatan kerja (K3) radiasi. BAPETEN menekankan bahwa perusahaan yang menggunakan alat berbasis radioaktif wajib melakukan pemeriksaan rutin dan pelatihan keselamatan bagi seluruh karyawan.

Selain itu, pengawasan terhadap izin penggunaan sumber radiasi akan diperketat agar kejadian serupa tidak terulang. Pemerintah juga mendorong penerapan teknologi pemantauan digital agar setiap potensi kebocoran dapat terdeteksi lebih cepat.

Kesimpulan

Kondisi terbaru pekerja yang terpapar radioaktif di Cikande kini dilaporkan stabil, dengan paparan tergolong ringan dan tidak membahayakan lingkungan sekitar. Tim BAPETEN dan pemerintah daerah masih melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab dan mencegah insiden serupa di masa depan.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya disiplin dalam penerapan keselamatan kerja, khususnya di sektor industri yang melibatkan bahan berisiko tinggi seperti radioaktif.